Kenaikan Revolusioner

V.I. Lenin (1912)


Sumber: W.I. Lenin, Kumpulan Karya, Edisi Rusia Keempat, Jilid 18, hal. 85-92

Penerjemah: Artikel ini adalah cuplikan dari buku Kenaikan Revolusioner, Yayasan "Pembaruan", 1960. Buku tsb terdiri dari 3 artikel yaitu: Kampanye Pemilihan Untuk Duma Keempat Dan Tugas-Tugas Kaum Sosial-Demokrat Revolusioner, Kenaikan Revolusioner, serta Situasi Di Dalam PBSDR Dan Tugas-Tugas Segera Dari Partai. Artikelnya dalam bahasa Inggris adalah The Revolutionary Upswing.


Pemogokan agung Hari Mei dari proletariat se Rusia, dan demonstrasi di jalan-jalan, selebaran-selebaran revolusioner di hadapan khalayak buruh, yang mengikutinya, dengan jelas menunjukkan, bahwa Rusia telah memasuki suatu periode kenaikan revolusioner.

Kenaikan itu tidak datang sebagai halilintar di siang bolong. Tidak, ia telah dipersiapkan selama periode yang panjang oleh segala syarat-syarat kehidupan di Rusia, dan pemogokan-pemogokan massa karena penembakan-penembakan di sungai Lena dan pemogokan-pemogokan Hari Mei semata-mata menandai kedatangannya yang sesungguhnya. Kejayaan sementara dari kontrarevolusi adalah secara tak terpisahkan berhubungan rapat dengan kemunduran dalam perjuangan massal kaum buruh. Jumlah pemogok-pemogok memberikan gambaran yang bersifat kira-kira tetapi yang mutlak obyektif dan nyata dari luasnya perjuangan itu.

Selama waktu sepuluh tahun yang mendahului revolusi, dari tahun 1895 sampai tahun 1904, jumlah rata-rata pemogok-pemogok adalah 43.000 setahun (angka-angka bulat), dalam tahun 1906 – 1000 000, dan dalam tahun 1907 – 750.000. Ketiga tahun revolusi itu termashur karena kenaikan dalam gerakan pemogokan proletariat yang tak terdapat sebelumnya di mana-mana di dunia. Kemundurannya, yang mulai dalam tahun-tahun 1906-1907, menjadi pasti dalam tahun 1908, ketika terdapat 175.000 pemogok. Kudeta 3 Juni 1907 [30], yang merestorasi kekuasaan otokratis tsar dalam persekutuan dengan Duma kaum tuantanah Seratus Hitam dan raja-raja dagang dan industri, merupakan hasil yang tak terelakkan dari melemahnya enerji revolusioner massa.

Tiga tahun 1908-1910 adalah periode mengamuknya kontra-revolusi Seratus Hitam, periode kerenegatan burjuis-liberal dan kecabaran hati serta perceraiberaian proletar. Jumlah pemogok terus menerus turun, sampai dengan 60.000 dalam tahun 1909 dan 50.000 dalam tahun 1910.

Akan tetapi, perubahan yang dapat dilihat mulai pada akhir tahun 1910. Demonstrasi-demonstrasi sehubungan dengan kematian si-liberal Muromtsev [31], dan Leo Tolstoi, dan juga gerakan mahasiswa, dengan jelas menunjukkan bahwa angin segar telah mulai berembus, bahwa perasaan hati massa demokratis telah mencapai titik balik yang tertentu. Tahun 1911 menyaksikan bahwa kaum buruh berangsur-amgsur beralih ke suatu serangan – jumlah pemogok naik menjadi 100.000. Tanda-tanda dari berbagai-bagai temapat menunjukkan bahwa kelesuan dan kelumpuhan yang diakibatkan oleh kemenangan kontra-revolusi sedang menghilang, bahwa keadaan sekali lagi menuju ke revolusi. Dalam menyimpulkan penilaiannya tentang saat sekarang ini, Konoerensi PBSDR se-Rusia yang diadakan dalam bulan Januari 1912, mencatat bahwa “permulaan suatu kehidupan-kembali politik dapat dilihat di kalangan lingkungan-lingkungan demokratis yang luas, terutama di kalangan proletariat. Pemogokan-pemogokan kaum buruh dalam tahun-tahun 1910-1911, permulaan demonstrasi-demonstrasi dan rapat-rapat proletar, permulaan suatu gerakan di kalangan demokrat-demokrat burjuis kota (pemogokan-pemogokan mahasiswa), dst., semuanya itu merupakan petunjuk-petunjuk dari perasaan-perasaan revolusioner yang meningkat dari massa melawan rezim Tiga Juni” (Lihat “Pengumuman” tentang Konperensi, hal. 18).

Sudah menjelang triwulan kedua tahun ini sentimen-sentimen ini telah menjadi begitu besar, sehingga menyatakan diri dalam aksi-aksi oleh massa, dan menimbulkan suatu kenaikan revolusioner. Jalannya peristiwa-peristiwa selama waktu satu setengah tahun yang lampau memperlihatkan dengan kejelasan yang sempurna, bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan dalam kenaikan ini, bahwa ia telah datang secara sangat wajar dan telah dibuat tak terelakkan oleh seluruh perkembangan Rusia dalam periode yang mendahului.

Penembakan di sungai Lena menyebabkan semangat revolusioner massa berkembang menjadi suatu kenaikan revolusioner massa. Tak ada yang dapat lebih palsu daripada reka-rekaan liberal yang diulangi Trotski di dalam Pravda [32] Wina dengan meniru kaum Likwidator, se-olah-olah “perjuangan untuk kebebasan untuk berserikat merupakan dasar dari tragedi Lena maupun kumandangnya yang maha hebat di negeri kita”. Kebebasan untuk berserikat samasekali bukanlah merupakan tuntutan khas, maupun tuntutan pokok, dalam pemogokan di sungai Lena. Yang memperlihatkan diri di dalam penembakan di sungai Lena samasekali bukanlah ketiadaan kebebasan justru untuk berserikat, melainkan hal bahwa orang tak bebas …… dari provokasi-provokasi, dari ketiadaan kepastian hukum secara umum, dari kesewenang-wenangan besar-besaran.

Penembakan di sungai Lena, seperti yang telah kami jelaskan dalam Sosial-Demokrat [33] No. 26, merupakan suatu pencerminan yang tepat sekali dari seluruh rezim monarki Tiga Juni. Yang menjadi khas bagi peristiwa-peristiwa di sungai Lena  samasekali bukan perjuangan untuk salah satu hak proletariat, biarpun yang paling pokok, yang paling penting dari hak-hak itu. Yang menjadi khas dari peristiwa-peristiwa itu yalah tak adanya samasekali kepastian sebarang macam hukum yang paling elementer. Ciri khasnya yalah bahwa agen-agen provokator, mata-mata, anggota-anggota polisi rahasia, budak-budak tsar, lari ke penggunaan penembakan-penembakan massa tanpa alasan politik apapun. Justru tak adanya kepastian hukum pada umumnya, yang khas bagi kehidupan di Rusia, justru keadaan tak berpengharapan dan ketidakmungkinan berjuang untuk hak-hak ini atau itu, justru sifat tak dapat diperbaikinya monarki tsar dan seluruh rezimnya inilah, yang begitu jelas menonjol pada latar belakang peristiwa-peristiwa di sungai Lena, sehingga membakar massa dengan api semangat revolusioner.

Kaum liberal telah dan tetap terus menegangkan setiap syaraf untuk menghindarkan peristiwa-peristiwa Lena dan pemogokan-pemogokan Hari Mei itu sebagai suatu gerakan serikat buruh dan suatu perjuangan untuk “hak-hak”. Akan tetapi bagi sebarang orang yang tidak dibutakan oleh persengketaan-persengketaan liberal (dan Likwidatoris) jelas ada sesuatu yang lain di dalamnya. Jelas ada watak revolusioner dari pemogokan massa, yang teristimewa ditekankan oleh surat proklamasi menjelang Hari Mei dari berbagai-bagai grup kaum Sosial-Demokrat di Petersburg (dan bahkan dari suatu grup buruh Sosialis-Revolusioner!), yang kami cetak selengkapnya di dalam ruangan berita kita, dan yang mengulangi semboyan-semboyan yang diajukan oleh Konperensi PBSDR Se-Rusia dalam bulan Januari 1912.

Dan lalu, bahkan bukanlah semboyan-semboyan yang merupakan bukti utama dari watak revolusioner pemogokan-pemogokan Lena dan Hari Mei. Semboyan-semboyan telah merumuskan apa yang diperlihatkan kenyataan-kenyataan. Kenyataan pemogokan-pemogokan massal yang meluas dari distrik ke distrik, pertumbuhannya yang hebat, kecepatan dengan mana ia meluas, keberanian kaum buruh, semakin sering diadakannya rapat-rapat massa dan diucapkannya pidato-pidato revolusioner, tuntutan supaya denda yang dipaksakan karena merayakan Hari Mei dibatalkan, dan gabungan pemogokan politik dan pemogokan ekonomi, yang kita kenal sejak zaman revolusi Rusia yang pertama, -- semuanya itu merupakan petunjuk-petunjuk yang jelas dari watak sebenarnya dari gerakan, yang merupakan kenaikan revolusioner dari massa.

Marilah kita mengingat pengalaman tahun 1905. Peristiwa-peristiwa menunjukkan kepada kita bahwa tradisi pemogokan massa revolusioner terus hidup di kalangan kaum buruh dan bahwa kaum buruh dengan segera mengangkat dan menghidupkan kembali tradisi itu. Gelombang pemogokan tahun 1905, yang tak terdapat sebelumnya di dunia, menyangkut 810.000 orang pemogok selama waktu triwulan pertama, dan 1.277.000 selama waktu triwulan terakhir tahun itu, dengan merupakan suatu gabungan pemogokan politik dan pemogokan ekonomi. Menurut perkiraan-perkiraan, pemogokan-pemogokan karena peristiwa Lena menyangkut kira-kira 300.000 kaum buruh dan pemogokan-pemogokan Hari Mei kira-kira 400 000, dan gerakan pemogokan itu terus tumbuh. Setiap hari suratkabar-suratkabar, bahkan suratkabar-suratkabar liberal, membawa berita bagaimana api pemogokan-pemogokan itu sedang meluas. Triwulan kedua tahun 1912 belum berakhir benar, akan tetapi sudah kini menjadi jelas suatu fakta, bahwa mengenai luasnya gerakan pemogokan, permulaan dari kenaikan revolusioner dalam tahun 1912 tidaklah lebih rendah, melainkan mungkin sekali lebih tinggi daripada permulaan semacam itu dalam tahun 1905!

Revolusi Rusia adalah yang pertama yang telah mengembangkan dalam ukuran yang besar cara agitasi proletar ini, yaitu membangkitkan, mempersatukan massa dan menarik mereka ke dalam perjuangan. Kini proletariat sedang mentrapkan cara ini sekali lagi dan bahkan dengan tangan yang lebih kuat. Tidak ada kekuatan di bumi ini yang dapat mencapai apa yang sedang dicapai barisan pelopor revolusioner proletariat itu dengan cara ini. Suatu negeri yang raksasa, dengan penduduk sejumlah 150 000 000 yang tersebar di suatu daerah yang sangat luas, yang terpecah-pecah, ditindas, dirampas segala haknya, gelap pikirannya, yang dipagari dari “pengaruh-pengaruh jahat” oleh gerombolan amat besar pejabat-pejabat, polisi dan mata-mata – negeri ini seluruhnya menjadi bergejolak. Lapisan-lapisan yang paling terbelakang baik dari kaum buruh maupun dari kaum tani sedang mendapat hubungan lansung atau tak langsung dengan para pemogok. Ratusan ribu agitator revolusioner dengan seketika muncul di tempat kejadian. Pengaruh mereka tak terhingga meningkat karena kenyataan bahwa mereka secara tak terpisahkan berhubungan dengan orang-orang jelata, dengan massa, dan bahwa mereka tinggal di kalangan massa, berjuang untuk kebutuhan-kebutuhan yang paling mendesak dari setiap keluarga buruh, dan menggabungkan dengan perjuangan langsung untuk kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang mendesak ini protes politik massa dan perjuangannya melawan monarki. Sebab kontra-revolusi telah membangunkan pada jutaan dan puluhan juta orang kebencian yang teramat sangat terhadap monarki, memberi kepada mereka benih-benih permulaan dari suatu pengertian tentang peranan yang dipermainkannya, dan kini semboyan kaum buruh terdepan dari ibukota – hidup republik demokratis ! – meluas terus lewat ribuan saluran, bersama dengan setiap pemogokan, sampai lapisan-lapisan penduduk yang terbelakang, daerah-daerah yang paling terpencil, ke “tengah-tengah Rakyat”, ke “intisari Rusia”.

Sangat karakteristik pertimbangan yang dibuat tentang pemogokan-pemogokan oleh Seweryanin [34], seorang liberal, yang disambut baik oleh Russkiye Wedomosti, dan secara bersimpati dicetak kembali oleh Rec [35].

“ Apakah kaum buruh mempunyai suatu alasan untuk mencampurkan tuntutan ekonomi atau tuntutan-tuntutan apapun (!) pada suatu pemogokan Hari Mei?”, tanya tuan Seweryanin; dan dia menjawab:”saya memberanikan diri untuk mengira bahwa mereka tidak mempunyai alasan apapun. Setiap pemogokan ekonomi dapat dan harus dimulai hanya setelah suatu pertimbangan serius tentang kesempatan-kesempatannya untuk berhasil …… Itulah sebabnya mengapa menghubungkan pemogokan-pemogokan demikian justru pada saat 1 Mei seringkali tak beralasan….. Dan juga sungguh-sungguh aneh: merayakan hari perayaan buruh seluruh dunia dan pada kejadian itu kita menuntut tambahan upah 10 persen untuk produksi sesuatu jenis kain belacu”.
Demikianlah si-liberal itu mengeluarkan pendapatnya. Dan potongan kevulgeran, kejadian dan kekotoran yang tak terhingga ini dengan bersimpati telah diterima oleh suratkabar-suratkabar liberal “terbaik”, yang menuntut supaya dianggap demokratis !

Kerakusan yang paling kasar dari seorang burjuis, sifat pengecut yang paling hina dari seorang kontra-revolusioner – itulah yang terletak di balik frase-frase yang dibunga-bungai dari si-liberal. Ia ingin supaya kantong para majikan aman. Ia mengingini suatu demonstrasi yang “tertib” dan “tak berbahaya”, yang menyetujui “kebebasan untuk berserikat”! Akan tetapi proletariat, sebagai ganti ini, sedang menarik massa ke dalam pemogokan revolusioner, yang secara tak terpisahkan merangkaikan politik dengan ekonomi, suatu pemogokan yang menimbulkan aspirasi lapisan-lapisan yang paling terbelakang dengan sukses perjuangan untuk perbaikan segera dalam penghidupan kaum buruh, dan pada waktu yang sama  membangkitkan Rakyat melawan monarki tsar.

Ya, pengalaman tahun 1905 menciptakan tradisi yang berurat-berakar dan agung dari pemogokan-pemogokan massa. Dan kita tidak boleh melupakan apa yang dihasilkan oleh pemogokan-pemogokan itu di Rusia. Pemogokan-pemogkan massa yang gigih dengan tak terpisahkan terangkai dengan pemberontakan bersenjata di negeri kita.

Baiklah kata-kata ini tidak diputar-balikkan. Itu samasekali bukan soal seruan untuk suatu pemberontakan. Seruan seperti itu kiranya akan paling tidak bijaksana pada saat dewasa ini. Pembicaraan berlangsung di sekitar masalah diperhatikannya hubungan antara pemogokan dan pembeontakan di Rusia.

Bagaimana pemberontakan itu tumbuh dalam tahun 1905? Pertama, pemogokan-pemogokan massa, demonstrasi-demonstrasi dan rapat-rapat membuat bentrokan-bentrokan antara orang-orang banyak dengan polisi serta pasukan-pasukan menjadi semakin sering. Kedua, pemogokan-pemogokan massa membangkitkan kaum tani untuk mengadakan sejumlah pemberontakan-pemberontakan yang bersifat sebagian-sebagian, sepenggal-sepenggal, semi-spontan. Ketiga, pemogokan-pemogokan massa itu dengan sangat cepat meluas kepada Tentara dan Angkatan Laut, dengan menyebabkan bentrokan-bentrokan di atas dasar ekonomi (“huru-hara kacang” dan sebangsanya), dan sebagai akibatnya pemberontakan-pemberontakan. Keempat, kontra-revolusi sendiri memulai perang sipil dengan pogrom-pogrom, dengan kekerasan terhadap kaumdemokrat, dan seterusnya.

Revolusi tahun 1905 dikalahkan bukan karena ia bertindak “terlalu jauh”, atau karena pemberontakan Desember adalah “dibuat-buat”, seperti yang diangankan oleh renegat-renegat di kalangan kaum liberal dan sebangsanya. Sebaliknya, sebab kekalahan itu yalah bahwa pemberontakan itu tidak bertindak cukup jauh, bahwa kesadaran akan keharusannya tidak cukup tersebar luas dan tidak dirasakan dengan tegas di kalangan klas-klas revolusioner, bahwa pemberontakan itu tidak disatukan, tidak tabah, tidak terorganisasi, tidak serempak dan tidak bersifat ofensif.

Mari kita lihat kini apakah dewasa ini ada tanda-tanda suatu pemberontakan yang mendekat. Supaya tidak dihanyutkan oleh kegairahan revolusioner, mari kita ambil kesaksian kaum Oktobris [36]. Persatuan Kaum Oktobris Jerman di Petersburg terdiri terutama dari apa yang disebut kaum Oktobris “Kiri” dan “konstitusionil”, yang teristimewa dicintai oleh kaum Kadet, dan yang paling mampu (dibandingkan dengan kaum Oktobris dan kaum Kadet lainnya) dalam memperhatikan peristiwa-peristiwa secara “obyektif”, tanpa membuat sebagai tujuan mereka usaha menakut-nakuti para pembesar dengan gambaran revolusi.

Di sini apa yang ditulis St. Petersburger Zeitung, suratkabar kaum Oktobris ini, dalam tinjauan politik mingguannya pada tanggal 6 (19) Mei :

“ Bulan Mei telah  tiba. Dengan tidak mengindahkan cuaca, ini biasanya bukalah bulan yang sangat menyenangkan bagi penduduk-penduduk ibukota, sebab ia mulai dengan “hari raja” proletar. Tahun ini, karena kesan dari demonstrasi-demonstrasi berhubungan dengan peristiwa-peristiwa di Lena masih segar di dalam ingatan kaum buruh, Hari Mei adalah teristimewa berbahaya. Suasana ibukota penuh dengan segala macam kabar angin tentang pemogokan-pemogokan dan demonstrasi-demonstrasi, mermalkan suatu kebakaran. Polisi kita yang loyal nyata kelihatan cemas; ia mengadakan pengeledahan-penggeledahan, menangkapi orang-orang tertentu dan memobilisasi kekuatan-kekuatan untuk menghalang-halangi demonstrasi-demonstrasi di jalan-jalan. Kenyataan bahwa polisi tidak mampu memikirkan yang lebih cerdik daripada menggeledah kantor-kantor redaksi suratkabar-suratkabar kaum buruh dan menangkapi para redakturnya tidak menjadi bukti tentang pengetahuan yang teristimewa dalam tentang tali-tali dengan mana resimen-resimen boneka dari kaum buruh digerakkan. Akan tetapi tali-tali itu ada. Ini jelas dari watak berdisiplin dari pemogokan, dari banyak keadaan-keadaan lain. Itulah sebabnya mengapa pemogokan Hari Mei ini, yang terbesar yang hingga kini kita saksikan, begitu membahayakan – ada kira-kira 100 000 atau barangkali bahkan 150 000 kaum buruh dari pabrik-pabrik besar dan kecil yang mogok. Itu hanyalah parade damai, akan tetapi persatuan yang kokoh dari balatentara itu menarik perhatian, apalagi karena kegelisahan-kegelisahan baru-baru ini di kalangan kaum buruh diikuti oleh gejala-gejala mencemaskan lainnya. Diberbagai-bagai kapal Angkatan Laut kelasi-kelasi ditangkap karena melakukan propaganda revolusioner. Menilai dari segala informasi yang masuk pers, situasinya tidak begitu baik di kapal-kapal Angkatan Laut kita, yang seperti adanya tidaklah berjumlah banyak ….. Pekerja-pekerja keretaapi juga memberikan alasan untuk kecemasan. Benar, hal-hal di mana-manapun tidak berjalan begitu jauh sampai kepada usaha untuk mengadakan suatu pemogokan, akan tetapi penangkapan-penangkapan, termasuk penangkapan yang yang begitu menonjol seperti penangkapan A.A. Usyakov, seorang wakil kepala stasiun pada jalan kereta api Nikolaiyevskaya, menunjukkan bahwa di sana juga ada bahaya tertentu. Usaha-usaha mengadakan revolusi dari pihak massa-massa buruh yang tidak matang, tentu saja, hanya dapat mempunyai efek yang merugikan atas kesudahan pemilihan-pemilihan untuk Duma. Usaha-usaha ini menjadi tak masuk akal lagi karena …… tsar telah mengangkat Manuhin, dan Dewan Negara telah menerima Undang-Undang Asuransi Kaum Buruh” !!

Demikianlah caranya kaum Oktobris Jerman mengeluarkan pendapatnya. Kami, di pihak kami, mesti menyatakan bahwa kami telah menerima informasi pasti tangan-pertama mengenai kelasi-kelasi, yang membuktikan bahwa Nowoye Wremya [37] telah melebih-lebihkan dan meniup-niupkan persoalan. Gendarme-gendarme jelas sedang “bekerja” menurut cara-cara agen-agen provokator. Usaha-usaha yang belum waktunya untuk mengadakan pemberontakan kiranya akan sangat bijaksana sekali. Pelopor klas buruh mesti memahami, bahwa dukungan terhadap klas buruh oleh kaum tani demokratis dan ikutserta yang aktif dari angkatan-angkatan bersenjata merupakan syarat-syarat utama untuk suatu pemberontakan bersenjata yang pada waktunya, yaitu yang berhasil, di Rusia.

Pemogokan-pemogokan massa dalam zamn-zaman revolusioner mempunyai logika obyektifnya sendiri. Pemogokan-pemogokan itu menaburkan ratusan ribu dan jutaan percikan-percikan api ke semua arah – dan di mana-mana di keliling terdapat bahan yang mudah terbakar berupa perasaan keberangan yang teramat sangat, siksaan kelaparan yang tak terdapat sebelumnya, kesewenag-wenangan yang tak berkeputusan, penghinaan yang tak tahu malu dan sinis terhadap si “miskin”, si “muzyik”, prajurit biasa. Tambahkan pada ini pengejaran yang tak terkendalikan terhadap orang-orang Yahudi yang bersifat pogrom, yang dilaksanakan oleh kaum Seratus Hitam dan dengan diam-diam diasuh dan dipimpin oleh gerombolan Istana dari Nikolai Romanov yang dungu dan haus darah ………”Begitu dulu, dan begitulah akan seterusnya” [38] – kata-kata yang membuka mata ini diucapkan oleh Menteri Makarov, untuk kemalangannya sendiri, dan untuk kemalangan klasnya dan tsar tuantanahnya !

Kenaikan revolusioner massa meletakkan kewajiban-kewajiban yang besar dan bertanggungjawab pada setiap buruh Sosial-Demokrat, pada setiap demokrat yang jujur. “Dukungan yang menyeluruh untuk gerakan massa yang sedang mulai” (kini kita seharusnya sudah berkata: gerakan revolusioner massa yang sudah mulai), “ dan pengeluasannya di bawah panji-panji semboyan-semboyan Partai yang harus dilaksanakan sepenuhnya” –  beginilah Konperensi PBSDR se-Rusia menetapkan kewajiban-kewajiban ini, Semboyan-semboyan Partai -- suatu republik demokratis, hari kerja delapan jam, pensitaan semua tanah milik tuantanah – mesti menjadi semboyan-semboyan semua kaum demokrat, semboyan-semboyan Rakyat.

Untuk mampu mendukung dan memperluas gerakan massa, kita membutuhkan organisasi dan lebih banyak organisasi. Tanpa suatu partai ilegal kita tidak dapat melaksanakan pekerjaan ini, dan tidak ada gunanya untuk dengan sia-sia saja berbicara tentang pekerjaan ini. Dalam mendukung dan memperluas desakan massa, kita dengan saksama harus memperhitungkan pengalaman tahun 1905, dan dalam menjelaskan keperluan akan dan tak terelakkannya suatu pemberontakan, kita mesti memperingatkan terhadap dan menjauhi usaha-usaha semacam ini yang belum waktunya.Perteumbuhan pemogokan-pemogokan massa, diikut sertakannya klas-klas lain dalam perjuangan, keadaan organisasi-organisasi, dan semangat massa – semuanya ini akan menunjukkan dengan sendirinya saat ketika semua kekuatan mesti bersatu di dalam suatu desakan revolusi yang dipersatukan, tabah, bersifat ofensif, berani hingga tak mementingkan diri, terhadap monarki tsar.

Tanpa revolusi yang jaya tidak akan ada kebebasan di Rusia.

Tanpa menggulingkan monarki tsar oleh suatu pemberontakan proletar dan tani tidak akan ada revolusi yang jaya di Rusia.

Sosial-Demokrat No. 27
17 (4) Juni 1912.


Keterangan:

30.  Pada tanggal 3 (16) Juni 1907 pemerintah tsar melakukan kudeta, dengan membubarkan Duma Negara II dan mengumumkan undang-undang pemilihan baru yang memperbesar perwakilan kaum tuantanah dan burjuasi dagang –industri dalam Duma dan yang mengurangi jumlah yang sudah tidak banyak itu dari wakil-wakil kaum buruh dan tani. Kudeta kontra-revolusioner Tiga-Juni telah menjadi awal masa reaksi Stolipin.

31.  Muromtsev, S.A. – tokoh kenamaan partai kaum Kadet, ahli hukum, profesor Universitas Moskwa, anggota Duma Negara I dan Ketuanya. Dengan mengkarakterisasi Muromtsev Lenin menulis: “Ia takut akan perjuangan revolusioner massa. Ia menantikan kebebasan dari Rusia bukan dari perjuangan demikian, melainkan dari kemauan baik otokrasi tsar, dari persetujuan dengan musuh yang bebuyutan dan tak kenal ampun dari Rakyat Rusia"”.

32.  Yang dimaksudkan adalah suratkabat faksionil kaum Trotskis Pravda yang terbit di Wina pada tahun-tahun 1908-1912.

33.  Sosial-Demokrat – organ sentral PBSDR, suratkabat ilegal, terbit dari bulan Pebruari 1908 sampai bulan Januari 1917. Dalam kenyataannya suratkabar itu dipimpin oleh Lenin. Di dalam Dewan Redaksi Lenin menjalankan perjuangan untuk garis Bolsyewik yang konsekwen melawan kaum Mensyewik-Likwidator. Dalam tahun-tahun reaksi yang berat dan dalam periode kenaikan baru dari gerakan revolusioner Sotsial-Demokrat memperoleh arti yang besar sekali di dalam perjuangan kaum Bolsyewik melawan kaum  Likwidator, kaum Trotskis, kaum Otzowis untuk pemeliharaan partai Marxis ilegal, perkokohan kekuatannya, diperkuatnya hubungan-hubungannya dengan massa.

34.  Seweryanin, A.(Bikov, A.N.) – seorang Kadet, insinyur tehnologi, menulis untuk pers burjuis-liberal.

35.  Russkiye Wedomosti – suratkabar, terbit di Moskwa sejak tahun 1863. Sejak tahun 1905 ia menjadi organ sayap-Kanan partai kaum Kadet. Rec –suratkabar harian, organ sentral partai kaum Kadet, terbit di Petersburg sejak tanggal 23 Pebruari (8 Maret) 1906.

36.  Kaum Oktobris – anggota-anggota partai kontra-revolusioner “Persekutuan 17 Oktober”, yang mewakili dan membela kepentingan-kepentingan burjuasi besar dan tuantanah-tuantanah yang mengurus perusahaannya secara kapitalis.

37.  Nowoye Bremya – suratkabar harian, terbit di Petersburg sejak tahun 1868 sampai tahun 1917. Sejak tahun 1905 ia menjadi organ kaum Seratus Hitam.

38.  Kata-kata Menteri Dalamnegeri tsar, Makarov, yang diucapkannya dalam sidang Duma Negara pada tanggal 11 (24) April 1912 sebagai jawaban terhadap pertanyaan fraksi Sosial-Demokratis mengenai penembakan kaum buruh di tambang emas sungai Lena.