KOMUNISME "SAYAP KIRI"

SUATU PENYAKIT KANAK-KANAK

V.I. Lenin (1920)


X

Beberapa kesimpulan

Revolusi burjuis Rusia pada tahun 1905 memperlihatkan suatu pembalikan yang sangat khas dalam sejarah dunia: di salah satu negeri kapitalis yang paling terbelakang gerakan pemogokan mencapai luas dan kekuatan yang belum pernah dilihat di manapun juga di dunia ini. Dalam bulan yang pertama dari tahun 1905 salaj jumlah kaum pemogok naik lebih sepuluh kali dari jumlah rata-rata saban tahun selama 10 tahun yang lalu (1895-1904), dan dari Januari sampai Oktober 1905 pemogokan-pemogokan terus meluas dan mencapai kebesarannya yang hebat sekali. Di bawah pengaruh beberapa keadaan sejarah yang samasekali khusus, Rusia yang terbelakang adalah yang pertama yang menunjukkan kepada dunia tidak hanya pertumbuhan, secara melompat-lompat, dari aktivitas yang bebas dari massa yang tertindas di mana revolusi (hal ini telah terjadi dalam semua revolusi yang besar), tetapi juga makna proletariat yang secara tidak terbatas sudah melebihi perbandingan jumlah dengan seluruh penduduk, suatu kombinasi dari pemogokan ekonomi dengan pemogokan politik, berubahnya pemogokan politik menjadi pemberontakan bersenjata, lahirnya bentuk baru dalam perjuangan massal dan organisasi massal klas-klas yang ditindas oleh kapitalisme, yaitu Sovyet-Sovyet.

Revolusi-revolusi Pebruari dan Oktober 1917 mengakibatkan perkembangan Sovyet-Sovyet yang menyeluruh dalam rangka nasional, dan kemudian kemenangannya dalam revolusi proletar, revolusi Sosialis. Dan sesudah kurang dari dua tahun menjadi nampak sifat internsional dari Sovyet-Sovyet, meluasnya bentuk perjuangan dan organisasi ini sampai pada gerakan klas buruh dunia, dan misi bersejarah Sovyet-Sovyet sebagaipenggali liang kubur, ahli-waris dan pengganti parlementerisme burjuis, dan demokrasi burjuis pada umumnya.

Lebih dari itu. Sejarah gerakan buruh sekarang menunjukkan bahwa di semua negeri ia harus mengalami (dan sudah mulai mengalami) perjuangan antara Komunis, yang sedang tumbuh, menjadi semakin kuat dan maju menuju kemenangan, dengan, pertama dan terutama sekali, “ Mensyewisme”-nya sendiri ( di masing-masing negeri) yaitu oportunisme dan sosial-sovinisme , dan kedua – boleh dikatakan, dalam bentuk tambahan – dengan Komunisme “Sayap Kiri”. Perjuangan pertama telah berkembang di semua negeri, rupanya dengan tiada suatu perkecualianpun, sebagai perjuangan antara Internasionale II (sesungguhnya sekarang sudah dimatkan) dan Internasionale III. Perjuangan kedua dapat dilihat di Jerman, Inggeris, Italia, Amerika (setidak-tidaknya, golongan tertentu dari “Kaum Buruh Industri Sedunia” dan aliran-aliran anarko-sindikalis mempertahankan kesalahan-kesalahan Komunisme Sayap-Kiri di samping hampir secara umum dan sepenuhnya menyetujui sistim Sovyet) maupun di Perancis (sikpa golongan bekas kaum sindikalis terhadap partai politik dan palementerisme, juga di samping menyetujui sistim Sovyet), yaitu dengan tak disangsikan lagi tidak hanya dalam ukuran yang meliputi seluruh dunia.

Akan tetapi melalui di mana-mana suatu latihan persiapan, yang menurut hakekatnya sma macamnya, untuk kemenangan atas burjuasi, gerakan klas buruh di masing-masing negeri melaksanakannya dengan caranya sendiri. Dalam pada itu di negeri-negeri kapitalis yang besar dan maju sedang berjalan di atas jalan ini dengan jauh lebih cepat dari pada Bolsyewisme, yang oleh sejarah diberi waktu 15 tahun untuk mempersiapkan diri, sebagai aliran politik yang terorganisasi, untuk mencapai kemenangan. Dalam waktu pendek selama setahun, Internasionale III telah memperoleh kemenangan yang menentukan; ia telah mengalahkan Internasionale II yang kuning, yang sosial-sovinis, yang bru beberapa bulan yang lalu adalah jauh lebih kuat daripada Internasionale III, yang nampaknya kokog dan kuat serta mendapat bantuan yang menyeluruh – langsung atau tidak langsung, materiil (kedudukan dalam Kabinet, paspor-paspor, pers) dan ideologi – dari burjuasi dunia.

Seluruh persoalannya sekarang yalah supaya kaum Komunis di tipa-tiap negeri dengan sepenuhnya sadar memperhitungkan tugas yang pokok dan prinsipiil dari perjuangan melawan oportunisme dan doktrinerisme “Kiri”, maupun kekhususan-kekhususan konkrit yang diperoleh dan pasti harus diperoleh oleh perjuangan ini di masing-masing negeri tersendiri sesuai dengan sifat-sifat yang khusus dari ekonomi, politik, kebudayaan, susunan nasionalnya (Irlandia, dan lain-lainnya), jajahan-jajahannya, perbedaan-perbedaan agamanya, dan seterusnya, dan sebagainya. Di mana-mana dirasakan, meluas dan bertambah besarnya ketidak-puasan terhadap Internasionale II karena oportunismenya, maupun karena tidak cakapnya atau tidak mampunya untuk menciptakan suatu badan sentral yang benar-benar terpusat, yang benar-benar memimpin, yang akan mampu mengemudikan taktik internasional dari proletariat revolusioner dalam perjuangannya untuk republik Sovyet sedunia. Kita harus mengerti dengan jelas bahwa pusat pimpinan yang demikian itu sekali-kali tidak boleh dibentuk menurut ketentuan-ketentuan taktik perjuangan yang dijiplak saja, yang disamakan secara mekanis dan yang serupa saja.  Selama masih ada perbedaan-perbedaan nasional dan kenegaraan antara bangsa-bangsa dan negeri-negeri – dan perbadaan-perbedaan ini akan terus tetap ada untuk waktu yang sangat lama malahan sampai sesudah diktatur proletariat didirikan di seluruh dunia – kesatuantaktik internasional dari gerakan klas buruh Komunis di semua negeri menuntut bukannya ditiadakannya keanekaragaman, dihapuskannya perbedaan nasional (ini adalah impian tolol pada saat sekarang) melainkan pentrapan prinsip-prinsip Komunisme yang pokok (kekuasaan Sovyet dan diktatur proletariat) sedemikian rupa sehingga  akan sekedar mengubah dengan tepat prinsip-prinsip ini dalam hal-hal yang khusus, dengan tepat menyesuaikan dan mempraktekkannya sesuai dengan perbedaan-perbedaan nasional dan kenegraan nasional. Menyelidiki, mempelajari, mencari, meramalkan, memahami apa yang khsus nasional, yang istimewa nasional dalam pendekatan konkrit dengan mana masing-masing negeri harus memecahkan pelaksanaan tugas internasional yang tunggal, dengan mana ia mencapai kemenangan atas oportunisme dan doktrinerisme “Kiri” di dalam gerakan klas buruh, menggulingkan burjuasi, dan mendirikan republik Sovyet dan diktatur proletariat – itulah tugas pokok dari saat sejarah yang sekarang dialami oleh semua negeri yang maju (dan tidak hanya yang maju). Yang pokok – bukannya segala-galanya, jauh daripada itu sudah tentu, tetapi yang pokok – dalam penarikan pelopor klas buruh, dalam peralihannya ke pihak kekuasaan Sovyet melawan pzrlementerisme, ke pihak diktatur proletariat melawan demokrasi burjuis, sudah tercapai. Sekarang segenap usaha, segenap perhatian harus dipusatkan pada langkah berikutnya yang nampaknya, dan dilihat dari sudut pandangan tertentu memang benar-benar kurang fundamentil, tetapi yang, sebaliknya, sesungguhnya lebih dekat pada pelaksanaan tugas secara praktis, yaitu: mencari bentuk-bentuk peralihan atau pendekatan ke revolusi proletar.

Pelopor proletar sudah direbut secara ideologi. Itulah yang pokok. Tanpa ini, langkah yang pertamapun ke arah kemenangan tak dapat diambil. Tetapi hal ini masih agak jauh dari kemenangan. Kemenangan tidak dapat diperoleh tidak hanya dengan pelopor saja. Melemparkan pelopor saja ke dalam pertempuran yang menentukan, sebelum seluruh klas, sebelum massa luas mengambil sikap langsung membantu pelopor, atau sekurang-kurangnya bersikap netral yang menguntungkan baginya, dan sikap yang samasekali tidak memungkinkan mereka menyokong musuh pelopor itu, akan berarti tidak hanya suatu kebodohan tetapi juga suatu kejahatan. Dan agar sungguh-sungguh seluruh klas, supaya sungguh-sungguh massa luas dari Rakyat pekerja dan mereka yang ditindas oleh kapital sampai pada sikap yang demikian itu, propaganda dan agitasi saja tidaklah cukup. Untuk ini mssa harus mempunyai pengalaman politik mereka sendiri. Demikianlah hukum pokok semua revolusi besar, yang kini diperkuat kebenarannya dengan mentakjubkan kuatnya dan jelas tidak hanya di Rusia tapi juga di Jerman. Tidak hanya bagi massa di Rusia yang tidak berkebudayaan, yang kebanykan butahuruf, tetapi juga bagi massa di Jerman yang sduah tinggi kebudayaannya, yang seluruhnya tahutulis telah menjadi perlu untuk menguji dengan pengalaman pahit mereka sendiri seluruh ketidakmampuan dan seluruh ketidakteguhan hati, seluruh tidak-berdayanya dan watak menjilatnya kepada burjuasi, seluruh kejadian pemerintah-pemerintah pahlawan-pahlawan Internasionale II, seluruh kenyataan bahwa diktatur kaum reaksioner yang ekstrim (Kornilov di Rusia [53], Kapp & Co. di Jerman [54]) adalah tak terhindarkan sebagai satu-satunya alternatif dari diktatur proletariat, supaya dapat membelok dengan tegas ke arah Komunisme.

Tugas berikutnya dari barisan pelopor berkesedaran-klas dari gerakan buruh internasional, yaitu partai-partai, grup-grup dan aliran-aliran Komunis yalah mampu membawa massa yang luas ( yang sekarang kebanyakannya masih tidur, apatis, lamban, kolot, belum dibangkitkan) kedudukan mereka yang baru ini, lebih tepat, mampu memimpin tidak hanya partai mereka sendiri, tetapi juga massa ini, dalam usaha mereka mendekati dan beralih ke kedudukan baru. Sedang tugas sejarah yang pertama (yaitu menarik pelopor ploteraita yang berkesedaran klas ke pihak kekuasaan Sovjet dan diktatur klas buruh) tidak dapat diselesaikan tanpa kemenangan ideologi dan politik yang penuh atasoportunisme dan sisial-sovisme, maka tugas yang kedua , yang sekarang menjadi tugas yang langsung, dan yang berupa kemampuan membawa massa ke kedudukan baru yang dapat menjamin kemenangan pelopor dalam revolusi – tugas yang langsung ini tidak dapat diselesaikan tanpa memberantas doktrinerisme Kiri, tanpa mengatasi sepenuhnya kesalahan-kesalahan, tanpa meniadakan pada diri sendiri kesalahan-kesalahan itu.

Selama persoalannya telah mengenai (dan sejauh ini masih mengenai) penarikan pelopor proletariat ke pihak Komunisme, maka selama itu dan sampai sebegitu jauh, propagandalah yang tampil menduduki tempat pertama; pun grup-grup propaganda, dengan semua kelemahan grup-grup-ismenya, adalah berguna di sini dan menghasilkan buah-buah yang baik. Tetapi jika yang menjadi soal adalah aksi praktek dari massa, soal penempatan, kalau orang boleh mengatakannya demikian balatentara  yang berjuta-juta orangnya, soal pembagian  s e m u a  kekuatan klas dalam masyarakat tertentu untuk pertempuran yang terakhir dan yang menentukan, maka dengan propaganda saja, pengulangan semata-mata kebenaran-kebenaran Komunisme yang “murni”, orang tidak dapat berbuat apa-apa. Di sini orang harus menghitung bukan dengan ribuan, seperti yang dilakukan oleh propagandis yang termasuk dalam suatu grup kecil yang belum memimpin massa; di sini orang harus menghitung dengan jutaan dan puluhan juta. Di sini kita harus tidak hanya bertanya pada  diri sendiri apakah kita telah meyakinkan pelopor klas revolusioner, tetapi jug apakah kekuatan-kekuatan yang efektif menurut sejarah dari semua klas – pasti dari semua klas dalam masyarakat tertentu tanpa terkecualian – sudah ditempatkan sedemikian rupa sehingga pertempuran yang menentukan sudah menjadi matang sepenuhnya; demikian rupa sehingga 1) semua kekuatan klas yang memusuhi kita sudah menjadi cukup kacaubalau, sudah cakar-cakaran satu sama lain, sudah cukup melemahkan mereka sendiri dalam perjuangan yang di luar kekuatan mereka; sehingga 2) semua elemen tengah yang bimbang, ragu-ragu, tidak teguh, yaitu burjuasi kecil, berbeda dengan burjuasi, telah cukup menelanjangi diri mereka di mata Rakyat, telah ckup membikin malu diri mereka dengan kebangkrutan parktis mereka; dan sehingga 3) pada proletariat telah timbul dan mulai tumbuh dengan perkasa sentimen massa yang menyokong aksi yang paling tegas, luarbiasa berani, dan revolusioner melawan burjuasi. Maka barulah revolusi memang sudah matang; barulah kemenangan, jika kita telah memperhitungkan dengan tepat semua syarat yang ditunjukkan di atas, yang digambarkan di atas dengan ringkas itu, dan jika kita memilih saatnya dengan tepat, barulah kemenangan kita menjadi terjamin.

Perbedaan pendapat antara kaum Churchill dan kaum Lloyd George – dengan perbedaan nasional yang kecil sekali, anasir-anasir yang tipe politik ini ada di semua negeri – di satu pihak, dan antara kaum Henderson dengan kaum Lloyd George di pihak lain, adalah suatu yang remeh-temeh dan samasekali tak berarti dilihat dari sudut Komunisme yang murni, yaitu Komunisme yang abstrak, yaitu Komunisme yang belum matang untuk tingkatan aksi politik praktis dan massal. Tetapi dilihat dari sudut aksi praktis dari massa ini, perbedaan ini adalah sungguh sangat penting sekali. Memperhitungkan perbedaan-perbedaan ini, menentukan saat di mana bentrokan-bentrokan  yang tak terelakkan  di antara “sahabat-sahabat” ini, yang melemahkan dan melumpuhkan semua “sahabat” ini dalam keseluruhannya, sudah matang sepenuhnya – itulah pokok persoalannya, seluruh tugas dari seorang Komunis yang tidak hanya mau menjadi propagandis yang berkesedaran-kals dan berkeyakinan secara ideologi, tetapi juag menjadi pemimpin  yang praktis dari massa dalam revolsui. Kesetiaan yang paling sungguh terhadap cita-cita Komunisme harus dihubungkan dengan kecakapan untuk melakukan semua kompromi yang praktis yang diperlukan, melakukan manuver, mengadakan persetujuan-persetujuan, membelok-belok, mengambil langkah-langkah mundur, dan lain-lain, agar dapat mempercepat tercapainya , dan hilangnya, kekuasaan politik dari kaum Henderson (pahlawan-pahlawan Internasionale II, jika kita tidak menyebut orang-seorang, wakil-wakil demokrasi burjuis kecil yang menamakan dirinya kaum Sosialis); mempercepat kebangkrutan mereka yang pasti dalam praktek, yang akan membuka pikiran massa justru dalam semangat cita-cita kita, justru ke arah Komunisme; mempercepat pergeseran-pergeseran, pertengkaran-pertengkaran, pemberontakan-pemberontakan yang tak terelakkan dan perpecahan-perpecahan yang sungguh-sungguh antara kaum Henderson – kaum Lloyd George – kaum Churchill (kaum Mensyewik dan kaum Sosialis-Revolusioner – kaum Kadet – kaum monarkis; kaum Scheidemann – burjuasi – kaum Kappis dan sebagainya); dan denga tepat memilih saat di mana perpecahan antara semua “sandaran hak milik perseorangan yang suci” ini sedang memcapai puncaknya, supaya dengan serangan yang menentukan dari proletariat mematahkan mereka semua dan merebut kekuasaan politik.

Sejarah pada umumnya, dan sejarah revolusi-revolusi pada khususnya, selamanya lebih kaya isinya, lebih beraneka ragam, lebih banyak seginya, lebih hidup dan “cerdik” daripada yang dibayangkan oleh partai-partai yang paling baik dan pelopor-pelopor yang paling berkesedaran-klas dari klas-klas yang paling maju sekalipun. Dan ini mudah dimengerti karena pelopor-pelopor yang paling baikpun menyatakan kesadaran, kemauan, nafsu dan fantasi dari puluhan ribu; sedangkan revolusi-revolusi dibuat, pada saat kebangkitan istimewa dan pengerahan seluruh kapsitas manusia, oleh kesadaran, kemauan, nafsu dan fantasi dari puluhan juta, yang didorong terus oleh perjuangan klas-klas yang paling sengit. Dari sini timbullah dua kesimpulan praktis yang sangat penting: pertama, bahwa untuk dapat memenuhi tugasnya klas revolusioner harus menjadi pandai menguasai semua bentuk, atau segi, dari aktivitas sosial tanpa perkecualian sedikit-sedikitnyapun (menyelesaikan, sesudah merebut kekuasaan politik, kadang-kadang dengan menghadapi risiko besar dan bahaya yang sangat besar, apa yang tidak ia selesaikan sebelum perebutan kekuasaan itu); kedua, bahwa klas revolusioner harus siap sedia untuk beralih secara paling cepat dan paling tak terduga-duga dari satu bentuknya ke bentuk yang lain.

Setiap orang akan setuju bahwa suatu tentara yang tidak melatih dirinya untuk menguasai segala macam senjata, segala cara dan metode peperangan yang dimiliki atau mungkin dimiliki oleh musuh, bertindak tak bijaksana atau malahan jahat. Tetapi hal ini lebih-lebih lagi berlaku dalam politik daripada dalam bidang militer. Dalam politik malahan lebih sukar lagi untuk meramalkan metode-metode perjuangan apa yang akan dapat digunakan dan yang menguntungkan kita dalam keadaan-keadaan tertentu di masa depan. Jika kita tidak menguasai segala cara perjuangan, kita dapat menderita kekalahan besar, bahkan seringkali kekalahan yang menentukan, jika, di luar kemauan kita, perubahan-perubahan dalam kedudukan klas-klas lain mengedepankan dalam acara bentuk aktivitas di mana kita terutama lemah. Akan tetapi jika kita menguasai segala cara perjuangan, kemenangan akan pasti pada pihak kita, sebab kita mewakili kepentingan-kepentingan klas yang benar-benar termaju dan yang benar-benar revolusioner, sekalipun jika keadaan tidak mengijinkan kita menggunakan senjata-senjata yang paling berbahaya bagi musuh, senjata-senjata yang memberikan pukulan-pukulan yang menghancurkan dengan paling cepat. Kaum revolusioner yang belum berpengalaman kerapkali berpendapat bahwa cara-cara perjuangan legal adalah oportunis, sebab dalam lapangan ini burjuasi terutama sekali sering (terutama sekali di masa “damai”, di sama non revolusioner) menipu dan memperdayakan kaum buruh dan bahwa cara-cara perjuangan ilegal adalah revlusioner. Tetapi ini tidak benar. Yang benar yalah bahwa kaum oportunis dan pengkhianat klas buruh adalah partai-partai dan pemimpin-pemimpin yang tidak  mampu atau tidak mau (jangan mengatakan kamu tidak mampu, katakan kamu tidak mau) menggunakan cara-cara perjuangan ilegal dalam keadaan-keadaan seperti yang berlaku, misalnya, di masa perang imperialis tahun 1914-1918, ketika burjuasi di negeri-negeri demokratis yang paling merdeka menipu kaum buruh dengan cara yang kurang ajar dan ganas hingga tak ada taranya, dengan melarang orang menerangkan kebenaran tentang watak perampokan dari peperangan itu. Tapi kaum revolusioner yang tidak mampu menghubungan bentuk-bentuk perjuangan ilegal dengan segala bentuk perjuangan legal adalah sungguh kaum revolusioner yang jelek. Tidaklah sukar untuk menjadi seorang revolusioner di waktu revolusi sudah meletus dan sedang memuncak, di waktu segala dan setiap macam orang menceburkan diri dalam revolusi, karena ia menarik hati mereka dengan begitu saja, karena ia sedang menjadi mode, dan malahan kadang-kadang karena orang-orang itu didorong nafsu mencari kedudukan. “Pembebasan” diri dari kaum revolusioner gadungan itu memerlukan dari proletariat, nanti, sesudah kemenangannya, pekerjaan yang bukan main beratnya, bahkan boleh dikatakan penderitaan yang luarbiasa. Adalah jauh lebih sukar – dan jauh lebih berharga – untuk menjadi seorang revolusioner di waktu syarat perjuangan yang langsung, yang terbuka yang benar-benar massal dan benar-benar revolusioner, belum ada, untuk menjadi pandai membela kepentingan-kepentingan revolusi (dengan propaganda, agitasi dan organisasi) dalam badan-badan non-revolusioner dan sering sekali yang reaksioner terang-terangan, dalam situasi non-revolusioner, di kalangan massa yang tidak bisa dengan segera  menginsyafi perlunya cara-cara, aksi-aksi revolusioner. Menjadi pandai mencari, merasakan, menentukan dengan tepat jalan yang konkrit atau perubahan keadaan yang khusus yang akan membawa massa ke perjuangan revolusioner  yang sesungguhnya, yang terkahir, yang menentukan dan agung – demikianlah tugas pokok Komunisme di eropa Barat dan Amerika pada dewasa ini.

Contoh: Inggeris. Kita tidak dapat mengatakan, dan tidak ada seorangpun yang dapat menentukan sebelumnya, berapa lama lagi revolusi proletar yang sesungguhnya akan berkobar di sana, dan apa yang menjadi sebab langsung yang lebih daripada  yang lain-lain akan membangkitkan, mengobarkan dan mendorong massa yang sangat laus, yang pada waktu sekarang ini masih tidur, ke dalam perjuangan. Oleh karena itu, kita harus melakukan semua pekerjaan persiapan kita dengan begitu rupa sehingga “ke empat-empat kita lengkap bersepatu” (sebagaimana mendiang Plekhanov, ketika dia masih merupakan seorang Marxis dan revolusioner, suka mengatakannya). Mungkin bahwa “perpecahan” akan dipaksakan, “es akan pecah” oleh krisis parlementer, atau oleh suatu krisis yang timbul dari kontradiksi-kontradiksi kolonial dan imperialias, yang kusut-masai tak berpengharapan, yang tersusun semakin menyakitkan, yang semakin menjadi tajam, atau mungkin oleh sesuatu sebab ketiga, dan sebagainya. Kita tidak membicarakan macam perjuangan apa yang akan menentukan nasib revolusi proletar di Inggeris (tak ada seorang Komunispun yang menyangsikan hal ini; bagi kita semua soal ini sudah pasti, dan sudah pasti betul); yang kita bicarakan yalah sebab langsung yang akan mendorong untuk bergerak massa revolusioner yang pada waktu sekarang ini masih tidur, dan membawa mereka langsung ke revolusi. Janglah kita lupakan bahwa di republik burjuis Perancis, misalnya, dalam situasi yang dilihat baik dari sudut internasional maupun nasional adalah seratus kali kurang revlusioner daripada di waktu sekarang, suatu sebab langsung yang begitu “tidak terduga-duga” dan “kecil” seperti salah satu dari ribuan akal bulus yang licik dari golongan militeris yang reaksioner (peristiwa Dreyfus [55]), adalah cukup untuk membawa Rakyat ke tepi jurang perang sipil!

Kaum Komunis di Inggeris harus terus menerus, dengan tidak henti-hentinya dan dengan teguh menggunakan baik pemilihan-pemilihan untuk parlemen, maupun segala kesukaran politik mengenai Irlandia, politik kolonial dan politik internasional imperialis dari pemerintah Inggeris, dan semua lapangan, lingkungan dan segi lainnya dari kehidupan masyarakat, dan bekerja dalam semuanya irtu menurut cara Komunis, menurut semangat Internasionale III dan bukan Internasionale II. Saya tidak mempunyai waktu ataupun ruangan untuk melukiskan di sini cara-cara “Rusia”, “Bolsyewik”, dalam mengambil bagian dalam pemilihan-pemilihan  untuk parlemen dan dalam perjuangan parlementer; tetapi saya dapat mengatakan dengan pasti kepada kaum Komunis di luarnegeri bahwa itu adalah samasekali beralianan dengan kampanye-kampanye parlemen yang baiasa di eropa Barat. Dari sini sering ditarik kesimpulan: “Ya, itu adalah di Rusia; parlemeterisme di negeri kita adalah lain”. Suatu kesimpulan yang salah. Tetapi itulah justru mengapa di dunia ini ada kaum Komunis, pengikut-pengikut Internasionale III di semua negeri – supaya mengubah, dalam keseluruhannya, dalam semua lapangan kehidupan, cara bekerja Sosialis, serikatburuh, sindikalis, parlementer yang lama menjadi cara bekerja yang baru, cara bekerja Komunis. Di Rusia juga selalu ada cukup banyak, betul-betul cukup banyak cara oportunis dan cara dagang burjuis, kapitalis penipuan semata-mata  dalam pemilihan-pemilihan. Kaum Komunis di Eropa Barat dan di Amerika harus belajar menciptakan suatu parlementerisme baru, yang tidak sepeti biasa, tidak oportunis dan tidak bersifat mencari kedudukan; partai-partai Komunis harus mengeluarkan semboyan-semboyan mereka; kaum proletar yang sejati, dengan bantuan kaum melarat yang samasekali terinjak-injak yang tidak terorganisasi, harus menyebarkan dan membagibagi selebaran, mengunjungi rumah-rumah kaum buruh dan pondok-pondok kaum proletar desa serta kaum tani di desa-desa yang terpencil (untunglah di Eropa jumlah desa yang terpencil jauh lebih sedikit daripada di Rusia, sedangkan jumlah desa demikian di Inggeris sedikit sekali); merka harus pergi ke warung-warung kopi Rakyat jelata, memasuki perkumpulan-perkumpulan perhimpunan-perhimpunan dan rapat-rapat yang diadakan secara kebetulan, di mana berkumpul orang-orang yang paling biasa, dan berbicara kepada Rakyat tidak dalam bahasa terpelajar (dan tidak terlalu parlementer); mereka samasekali tidak boleh berusaha untuk “mendapat kursi” di dalam parlemen, tetapi di mana-mana harus berusaha menggugah pikiran massa dan menari mereka ke dalam perjuangan, memegang burjuasi pada kata-katanya dan menggunakan aparatur yang telah didirikan burjuasi itu, pemilihan-pemilihan yang telah ia tetapkan, seruan-seruan yang telah ia bikin kepada seluruh Rakyat, dan menerangkan kepada Rakyat apa itu Bolsyewisme, dengan cara yang tidak mungkin (di bawah kekuasaan burjuasi) di luar masa pemilihan ( sudah tentu selain daripada di masa pemogokan besar ketika alat yang serupa itu dari agitasi yang meliputi seluruh Rakyat bekerja di Rusia kami lebih keras lagi). Melakukan ini di Eropa dan di Amerika adalah sangat sukar, sukar sekali; tetapi itu dapat dan harus dilakukan, karena tugas-tugas Komunisme tidak dapat dilaksanakan tanpa kesukaran; dan usaha-usaha kita harus ditujukan untuk melaksanakan tugas-tugas praktis, yang semakin bermacam-macam dan semakin rapat berhubungan dengan semua bidang kehidupan sosial, yang semakin lama, semakin merebut cabang demi cabang, dan lapangan demi lapangan dari burjuasi.

Di Inggeris itu juga pekerjaan propaganda, agitasi dan oraganisasi di kalangan  angkatan bersenjata dan di kalangan nasionalitas-nasionalitas yang tertindas dan yang tidak mempunyai hak penuh  di negerinya “sendiri” (Irlandia, koloni-koloni) juga harus dilaukanmenurut cara baru (bukan menurut cara Sosialis, melainkan menurut cara Komunis, bukan menurut cara reformis, melainkan menurut cara revolusioner). Sebab semua lapangan kehidupan sosial ini, pada zaman imperilaisme pada umumnya, dan terutama sekali sekarang, sesudah perang, yang merupakan suatu siksaan bagi Rakyat-Rakyat dan dengan cepat membuka mata mereka akan kebenaran (yaitu bahwa puluhan juta orang tewas dan menderita cacat hanya karena untuk maksud menentukan apakah binatang-binatang buas Inggeris dan Jerman yang akan merampok lebih banyak negeri), -- semua lapangan kehidupan sosial ini menjadi terutama penuh dengan bahan peledak dan melahirkan terutama banyak sebab-sebab bentrokan-bentrokan, krisis-krisis dan bertambah tajamnya perjuangan klas. Kita tidak dan tidak dapat tahu percikan api mana – dari percikan api yang tak terhitung banyaknya dan yang berterbangan di semua negeri sebagai akibat krisis ekonomi dan politik dunia – yang akan dapat menyalakan kebakaran, dalam arti membangkitkan massa secara istimewa, dan karena itu kita harus, dengan bantuan prinsip-prinsip Komunis kita yang baru, mulai bekerja untuk “membangkitkan” setiap dan segala macam lapangan biarpun yang paling tua, paling lapuk dan yang nampaknya sudah tidak ada harapan lagi, karena kalau tidak , kita tidak akan dapat memenuhi tugas-tugas kita, tidak akan mempunyai persiapan segala segi, tidak akan menguasai segala macam senjata dan tidak akan mempersiapkan diri baik untuk mencapai kemenangan atas burjuasi (yang mengatur segenap lapangan kehidupan sosial – dan yang sekarang telah mengacaukannya – menurut cara burjuis), maupun untuk mencapai reorganisasi Komunis yang akan datang terhadap seluruh kehidupan sesudah tercapainya kemenangan itu.

Sesudah revolusi proletar di Rusia dan kemenangan-kemenangannya dalam rangka internasional, yang tak terduga-dyga bagi burjuasi dan kaum filistin, seluruh duania telah berubah, dan di mana-mana juga burjuasi telah berubah. Ia takut pada “Bolsyewisme”, menjadi begitu amarah karenanya sehingga hampir mengamuk, dan justru karena itulah ia, di satu pihak, mempercepat perkembangan peristiwa-peristiwa dan, di pihak lian, memusatkan perhatian untuk menindas Bolsyewisme dengan kekerasan, dan dengan demikian melemahkan kedudukannya sendiri di banyak lapangan lain. Kaum Komunis di semua negeri yang sudah maju harus memperhitungkan kedua hal ini dalam menentukan taktik mereka.

Ketika kaum Kadet Rusia dan Kerenski melancarkan kampanye pengejaran yang gila-gilaan terhadap kaum Bolsyewik – terutama sejak bulan April 1917, dan lebih-lebih lagi dalam bulan Juni dan Juli 1917 – mereka telah bertindak berlebih-lebihan. Jutaan eksemplar suratkabar-suratkabar burjuis, yang berteriak-teriak dengan segala nada mencaci-maki kaum Bolsyewik, membantu mempengaruhi massa untuk menilai Bolsyewisme; dan, kecuali suratkabar-suratkabar, seluruh kehidupan masyarakat dipenuhi dengan perdebatan-perdebatan tentang Bolsyewisme justru karena “ketekunan” burjuasi. Sekarang secara internasional kaum milyuner di semua negeri bertindak sedemikian rupa sehingga kita harus berterimakasih kepada mereka dari lubuk hati kita. Mereka mengejar-kejar Bolsyewisme dengan nafsu seperti yang dilakukan  oleh Kerenski & Co.; mereka demikian juga bertindak “berlebih-lebihan” dan demikian juga membantu kita seperti yang dilakukan oleh Kerenski. Pada waktu burjuasi Perancis menjadikan Bolsyewisme  soal yang pokok dalam agitasi pemilihan, dengan menuduh kaum Sosialis yang agak moderat atau yang bimbang-bimbang sebagai kaum Bolsyewik; ketika burjuasi Amerika, karena sudah samasekali kehilangan akal, menangkap beribu-ribu orang karena dicurigai menganut Bolsyewisme, dan menimbulkan suasana panik dengan menyiarkan di mana-mana dongengan-dongengan tentang komplotan-komplotan Bolsyewik; ketika burjuasi Inggeris – yang paling “serius” di dunia – kendatipun semua kepinteran dan pengalamannya, membuat ketololan-ketololan yang tak masuk akal, mendirikan “perkumpulan-perkumpulan anti Bolsyewik” yang banyak diberi beaya, mengeluarkan literatur yang khusus tentang Bolsyewisme, dan menyewa jumlah tambahan sarjana-sarjana, agitator-agitator dan pastor-pastor untuk memerangi Bolsyewisme – Kita harus membungkukkan diri dan berterimakasih kepada tuan-tuan kapitalis. Mereka bekerja untuk kita. Mereka membantu kita supaya massa menaruh perhatian kepada hakekat dan makna Bolsyewisme.Dan mereka tidak dapat berbuat lain; karena menindas Bolsyewisme, “membungkamkannya”, mereka sudah tak berhasil.

Akan tetapi dalam pada itu burjuasi hampir semata-mata hanya melihat satu segi saja dari Bolsyewisme, yaitu pemberontakan, kekerasan, teror; karena itu burjuasi berusaha mempersiapkan diri untuk mengadakan pertahanan dan perlawanan terutama sekali dalam lapangan ini. Mungkin bahwa dalam kejadian-kejadian  tertentu, di negeri-negeri tertentu, dan untuk berapa masa yang pendek, mereka akan berhasil dalam hal ini; kita harus memperhitungkan kemungkinan serupa itu, dan bagi kita samasekali tak ada hal yang menakutkan jika mereka betul akan berhasil. Komunisme “tumbuh” betul-betul dari segala penjuru lapangan kehidupan masyarakat; tunas-tunasnya sungguh-sungguh dapat dilihat di mana-mana, “penyakit menular” (menggunakan kiasan yang paling disukai oleh burjuasi dan polisi burjusi, kiasan yang paling “sedap” bagi mereka) telah merasuk dalam sekali ke organisme dan telah sepenuhnya menyerapi seluruh organisme. Jika denga ketelitian khusus mencoba “menyumbat” salah satu saluran, maka “penyakit menular” akan mencari saluran yang lain, kadang-kadang yang tak terduga-duga samasekali. Kehidupan akan pasti mendapat apa yang hak baginya. Biarkan burjuasi mengamuk, marah sampai membuat gila diri sendiri, bertindak secara berlebih-lebihan, membuat ketololan-ketololan, belum apa-apa sudah melakukan balas dendam kepada kaum Bolsyewik, dan berusaha membunuh ( di India, Hongaria, Jerman, dan lain-lain) ratusan, ribuan, dan ratusan ribu lagi kaum Bolsyewik lama dan Bolsyewik-Bolsyewik hari esok: dengan berbuat demikian, burjuasi sedang melakukan tindakan seperti yang telah dilakukan oleh semua klas yang sudah ditakdirkan oleh sejarah untuk mati. Kaum Komunis harus tahu bahwa bagaimanapun juga hari kelak adalah kepunyaan mereka; karena itu kita dapat (dan harus) menghubungkan nafsu yang sangat keras dalam perjuangan revolusioner yang agung dengan perhitungan yang paling tenang dan waras tentang tindakan-tindakan mata gelap tentang dari burjuasi. Dalam tahun 1905 revolusi Rusia dikalahkan secara kejam; dalam bulan Juli 1917 kaum Bolsyewik Rusia dikalahkan; lebih dari 15.000 kaum Komunis Jerman dibunuh sebagai akibat provokasi yang curang dan manuver-manuver yang licik dari Scheidemann dan Noske yang bekerja erat dengan burjuasi dan jendral-jendral monarkis; teror putih sedang mengganas di Finlandia dan Hongaria. Akan tetapi dalam segala hal dan di semua negeri Komunisme menjadi terbaja dan terus tumbuh; akar-akarnya begitu dalam sehingga pengejaran-pengejaran tidak melemahkan, tidak melumpuhkan, melainkan malah memperkuatnya. Hanya satu hal yang kurang untuk memungkinkan kita maju dengan lebih yakin dan etguh menuju kemenangan, yaitu, pengertian yang umum dan yang dipikirkan dalam-dalam dari kaum Komunis di semua negeri tentang keharusan memperlihatkan keluwesan yang setinggi-tingginya dalam taktik mereka. Gerakan Komunis, yang sedang berkembang dengan hebat, terutama sekali di negeri-negeri yang sudah maju, sekarang kekurangan pengertian ini dan kecakapan untuk menggunakannya dalam praktek.

Apa yang telah terjadi pada pemimpin-pemimpin Internasionale II, kaum Marxis yang sangat terpelajar dan yang mencurahkan diri kepada Sosialisme seperti Kautsky, Otto Bauer dan lain-lainnya lagi, dapat (dan seharusnya) menjadi pelajaran yang berguna. Mereka sepenuhnya menginsyafi akan keharusan taktik yang luwes; mereka sendiri belajar dan mengajar orang lain dialektika Marxis (dan banyak yang telah mereka lakukan dalam hal ini untuk selama-lamanya akan tetap merupakan sumbangan yang berharga bagi literatur Sosialis); tetapi dalam pentrapan dialektika ini mereka membuat kesalahan yang begitu rupa, atau ternyata dalam praktek menjadi begitu tidak dialektis, menjadi orang-orang yang begitu tidak mampu memperhitungkan perubahan yang cepat dari bentuk-bentuk dan diperolehnya dengan cepat isi baru oleh bentuk-bentuk lama, sehingga nasib mereka tidak banyak menimbulkan irihati daripada  nasib Hyndman, Guesde dan Plekhanov. Sebab yang pokok dari kebangkrutan mereka yalah bahwa mereka “terpesona” oleh satu bentuk tertentu dari pertumbuhan gerakan klas buruh dan Sosialisme, mereka lupa akan berat-sebelahnya bentuk ini, mereka takut melihat perubahan yang mutlak yang karena keadaan-keadaan obyektif menjadi tak terhindarkan, dan terus mengulang-ulangi kebenaran-kebenaran yang sederhana, menurut apalan dan yang sepintas-lalu, tidak bisa dibantah lagi, seperti “tiga adalah lebih dari dua’. Akan tetapi politik akan lebih menyerupai aljabar daripada ilmu hitung; dan lebih lagi menyerupai ilmu pasti tinggi daripada ilmu pasti permulaan. Dalam kenyataannya, semua bentuk lama dari gerakan Sosialis telah memperoleh isi baru, dan, oleh karena itu, suatu tanda baru, tanda “minus”, telah muncul di muka angka-angka, sedanagkan orang-orang congkak yang menyangka pandai sendiri ini dengan keras kepala pernah terus (dan masih terus) meyakinkan diri mereka sendiri dan orang-orang lain bahwa “minus tiga” adalah lebih dari “minus dua”!

Kita harus mengusahakan supaya kaum Komunis tidak membuat kesalahan yang sama, hanya dari segi yang lain; atau, lebih tepat, kita harus mengusahakan supaya kesalahan yang sama, yang diperbuat, hanya dari segi jalan lain, oleh kaum Komunis “Kiri”, diperbaiki selekas mungkin dan diatasi secepat mungkin dan dengan sedikit mungkin menimbulkan rasa sakit. Bukan hanya doktrinerisme Kanan saja yang merupakan suatu kesalahan; doktrinerisme Kiri juga adalah suuatu kesalahan. Tentu saja, kesalahan doktrinerisme Kiri dalam Komunisme pada waktu sekarang ini seribu kali kurang berbahaya dan kurang berarti daripada kesalahan doktrinerisme Kanan (yaitu sosial-sovinisme dan Kautkyisme); tetapi bukankah hal itu hanyalah karena kenyataan bahwa Komunisme Kiri adalah suatu aliran yang masih muda sekali, yang baru saja sedang lahir. Hanya karena sebab inilah bahwa, dengan syarat-syarat tertentu, penyakit itu dapat diobati dengan mudah; dan kita harus mulai bekerja untuk mengobatinya dengan segenap kekuatan.

Bentuk-bentuk yang lama telah pecah, karena ternyata bahwa isi baru mereka – dan isi yang anti proletar serta reaksioner – telah mencapai perkembangan yang berlebih-lebihan. Kini pekerjaan kita, (untuk kekuasaan Sovyet, untuk diktatur proletariat), dilihat dari sudut perkembangan Komunisme internasional, mempunyai isi yang begitu teguh, begitu kuat dan begitu perkasa sehingga ia dapat dan harus memperlihatkan diri dalam setiap bentuk, baik yang baru maupun yang lama, ia dapat dan harus melahirkan kembali, menaklukkan dan menguasai semua bentuk, tidak hanya yang baru, tetapi juga yang lama – bukan dengan maksud mendamaikan diri dengan yang lama, melainkan dengan maksud menjadi pandai membikin semua dan setiap bentuk – yang baru dan yang lama – menjadi suatu senjata guna mencapai kemenangan Komunis yang penuh, terakhir, menentukan dan pasti.

Kaum Komunis harus melakukan segala usaha untuk memimpin gerakan klas buruh dan perkembangan sosial pada umumnya menurut jalan yang paling lurus dan paling cepat ke arah kemenangan kekuasaan Sovyet dan diktatur proletariat di seluruh dunia. Ini adalah suatu kebenaran yang tak terbantah lagi. Tetapi hanya cukup dengan mengambil satu langkah lebih jauh sedikit – suatu langkah yang mungkin nampaknya ke arah yang sama – maka kebenaran itu akan menjadi suatu kesalahan. Kita cukup hanya mengatakan, sebagaimana dikatakan oleh kaum Komunis Kiri Jerman dan Inggeris, bahwa kita hanya mengakui satu jalan, hanya jalan yang langsung, bahwa kita tidak membolehkan manuver, persetujuan, kompromi – dan itu sudah menjadi suatu kesalahan yang dapat menimbulkan, dan sebagian sudah, serta sedang menimbulkan, kerugian yang besar sekali bagi Komunisme. Doktrinerisme Kanan berkers kepala hanya mengakui bentuk-bentuk yang lama, dan menjadi bangkrut samasekali, karena ia tidak melihat isi yang baru. Doktrinerisme Kiri berkeras kepala menolakk dengan tak bersyarat bentuk-bentuk lama yang tertentu, dengan tak melihat bahwa isi yang baru sedang menerobos melalui semua dan segala macam bentuk, bahwa kewajiban kita sebagai kaum Komunis yalah menguasai semua bentuk, belajar, dengan kecepatan yang maksimum, bagaimana menambah satu bentuk dengan bentuk lain, menggamtikan satu bentuk dengan bentuk yang lainnya, dan menyesuaikan taktik kita dengan setiap perubahan yang ditimbulkan bukan oleh klas kita, ataupun oleh usaha-usaha kita.

Revolusi dunia telah didorong dan dipercepat begitu hebat oleh kengerian-kengerian, kekejian dan kebengisan-kebengisan perang dunia imperialis dan oleh keadaan yang tak memberikan harapan yang telah ia ciptakan, -- revolusi ini sedang berkembangmeluas dan mendalam dengan kecepatan yang begitu hebat, dengan kekayaan bentuk-bentuk yang berganti-ganti yang begitu gemilang, dengan bantahan yang mengandung pelajaran dan praktis terhadap segala macam doktrinerisme, sehingga terdapat segala alasan untuk mengharapkan sembuhnya samasekali dengan cepat gerakan Komunis internasional dari penyakit kanak-kanak Komunisme “Sayap Kiri”.

27 April 1920.